Seragam Sekolah Sebaiknya Tidak Diwajibkan
Seragam adalah sebuah simbol
untuk mengetahui identitas seseorang termasuk mereka yang menjadi pelajar. Namun, dibeberapa negara
yang tingkat pendidikannya tinggi, mereka tidak menjadikan seragam adalah hal
yang wajib. Indonesia adalah negara yang mewajibkan pelajar menggunakan baju
seragam, mulai putih-merah, putih biru hingga putih abu-abu. Pro dan Kontra pun
terjadi, wajib atau tidaknya baju seragam bagi pelajar di Indonesia. Dan
berikut ini adalah tulisan yang di tulis oleh pelajar sendiri untuk
mengungkapkan pendapatnya mengenai masalah baju seragam.
Indonesia itu negeri yang kaya!
terkecuali orang-orang yang terpojok dalam kemiskinan akibat koruptor, ilmu
yang kurang, pemalas, hanya berfikir uang, dan kurang kasih sayang . Membeli
sebuah pulpen saja harus menabung berhari-hari, apa lagi harus membeli baju
seragam. Kapan negeri ini maju kalau penduduknya tidak mau belajar? lebih baik
uang itu untuk membeli buku pelajaran dari pada harus membeli baju seragam. Rakyat
akan semakin berfikir uang sebaiknya tidak untuk beli baju seragam, sehingga
sekolah bagi mereka bukan hal yang dibutuhkan.
Kaya – miskin bukanlah halangan
untuk berpakaian bebas di sekolah. Sebaiknya murid harus diajarkan hidup apa
adanya dan tidak sombong. Pelajar harus menggunakan pakaian yang sopan dan tidak berlebihan sehingga yang lain tidak
merasa iri atau rendah diri. Apa pun kasta yang dimiliki seseorang tidak dapat
melewati sebuah ilmu yang dimiliki.
Kemudian jika baju seragam ternodai
oleh lumpur atau kotoran lain akan menyusahkan orang tua. Apa lagi jika besok
harus menggunakan pakaian tersebut. Ibu akan memarahi kita karena dia akan
mencucinya untuk kita besok. Hal ini jelas akan membuat orang tua menjadi
keberatan untuk mencuci baju seragam. Padahal kita ingin bereksplorasi, butuh
percobaan kotor-kotoran yang dilakukan. Sudah pantasnya kita kembali ke Alam,
bebas! Hal ini akan membuat generasi penerus
menjadi lebih aktif dan berfikir nasionalisme, karena Indonesia adalah
alam yang besar.
Lagi pula, baju seragam itu hanya
di gunakan saat sekolah saja. Ketika sudah lulus SMA, para pelajar akan
mencoret-coret baju tanda bahwa mereka sudah lulus. Padahal itu tidak ada
gunanya membuang-buang apa yang sudah terjadi dan cita-cita mereka sejatinya
belum terselesaikan. Jika baju itu diserahkan kepada orang-lain, Baju sudah
bewarna kusam dan kotor tidak terlalu layak di pakai karena sudah terlalu lama
menjadi saksi sejarah panjang dalam mencari ilmu yang digunakan mantan pengguna.
Sehingga baju tersebut di buang tak berdaya. Sehingga lebih baik tidak usah aja
ada baju seragam.
Namun, baju seragam juga memiliki
fungsi yang positif buat pelajar. Baju seragam akan menuntun kita untuk selalu
disiplin. Bersama teman-teman yang lain untuk kompak dalam segi kerapian,
kesiapan, perlengkapan dan lain-lain. Jika kita tidak kompak maka akan timbul
perbedaan dan merasa malu. Belum lagi jika ada upacara bendera. Jika
menggunakan baju bebas maka akan terihat tidak rapi.
Hal itu emang bagus, mungkin
sebaiknya baju seragam di gunakan saat hari upacara atau kegiatan outdoor saja. Tetapi tetap saja harus melihat keadaan ekonomi Indonesia yang
makin lama semakin buruk. Tantangan ini amatlah besar bagi negara, megingat
tingkat pendidikan Indonesia sangat rendah dibanding negara luar.
Wajib atau tidaknya itu
tergantung pemerintah untuk mengurusi rakyatnya. Baju adalah baju dan
kehormatan. Apapun bentuknya itu, orang-orang akan melihat dan menilai kita
dari segi luar. Padahal orang itu sebenarnya dinilai dari usaha, bukan penampilan.
Baju bukanlah hal yang penting, tetapi semua membutuhkan baju. Jika baju
digunakan dalam bentuk yang sopan maka orang lain akan menghormati kita. Dan
sebaliknya, maka orang lain akan menjahui.
Jika di Indonesia tetap
mewajibkan pelajar menggunakan baju seragam maka semua akan terlihat sama,
tidak ada perbedaan. Namun, apa bedanya pelajar dengan anak jalanan yang tidak bersekolah.
Tentu pemerintah harus mengurusi semua itu. Seberapa besar ilmu yang dimiliki,
lebih besar rasa untuk menghargai setiap orang. Ilmu tidak penting jika kita
tidak pernah berbagi. Orang miskin juga punya hak untuk bersekolah.